Selasa, 23 Agustus 2016

It's proud to be TOP 15 at KAKANG MBEKAYU BANYUMAS 2015

Melalui tulisan ini aku ingin menceritakan sebuah pengalaman yang bisa dibilang sangatlah mengesankan bagiku. Pengalaman tersebut ialah ketika aku mengikuti pemilihan Kakang Mbekayu Duta Wisata Banyumas pada tanggal 16 s.d 20 September 2015. Berbagai rutinitas kegiatan telah aku lalui mulai dari tehcnical meeting, pemotretan, tes tertulis, wawancara, beauty class, public speaking, pentas seni, sampai pada acara puncak yaitu  grand final. Walaupun aku belum berhasil mendapatkan gelar juara sebagai kakang banyumas , namun setidaknya banyak pengalaman berharga yang aku raih berkat aku mengikuti acara ini. Sekedar info untuk keseluruhan pendaftar Kakang Mbekayu tahun ini berjumlah 149 orang, namun pada saat grand final hanya 119 peserta yang tampil yang terdiri dari 45 peserta putra dan 74 peserta putri. Hal ini dikarenakan banyak peserta yang mengundurkan diri tanpa alasan dan sebab yang jelas.

Rangkaian kegiatan dimulai pada hari rabu tanggal 16 september dimana seluruh peserta yang telah mendaftar diwajibkan untuk berkumpul mengikuti kegiatan technical meeting di Andang Pangrenan Purwokerto. Pada tahapan awal ini seluruh peserta diminta untuk mengisi daftar absensi sebagai bukti bahwa peserta mengkonfirmasi pendaftaran yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah itu, kegiatan selanjutnya para peserta diharuskan untuk menuju lantai atas karena akan dilakukan pengukuran tinggi badan dan  berat badan. Setelah semuanya selesai dan seluruh peserta telah hadir, barulah acara technical meeting digelar. Kegiatan technical meeting ini berisi penjelasan dari pihak panitia Kakang Mbekayu terkait rangkaian acara yang akan dilaksanakan pada keesokan harinya sampai nantinya  acara puncak yaitu grand final. Pada sore harinya setelah kegiatan technical meeting selesai dilaksanakan adalah gradi resik untuk acara grand final yaitu catwalk diatas panggung yang menggunakan khasanah adat jawa banyumasan.

Kegiatan dihari kedua tepatnya hari kamis 17 september adalah tes tertulis, pemotretan, beauty class, dan public speaking yang dilaksanakan di Pendopo Si Panji Purwokerto. Di pagi harinya setelah semua peserta hadir ditempat, panitia memberikan pengarahan dan setelah itu langsung dilanjutkan dengan kegiatan pemotretan. Tepat sekitar jam 10 dilaksanakanlah tes tertulis yang terdiri dari beberapa jenis soal diantaranya meliputi pengetahuan umum, psikotes, kebudayaan, pariwisata, dan bahasa inggris. Waktu mengerjakan soal pada tes tertulis ini adalah 90 menit. Setelah kegiatan tes tertulis usai pada sore harinya dilaksanakan kegiatan beauty class yang dipandu langsung oleh chairman dari Ranne Cosmetic cabang Purwokerto. Sekitar jam 4 sore kegiatan dilanjutkan dengan pengarahan terkait cara dan metode yang efektif dalam ber-public speaking, karena peserta yang lolos ke 10 besar pada grand final nanti diharuskan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pihak dewan juri. Setelah itu, panitia tak lupa memberikan tugas kepada para finalis berupa forum diskusi kelompok mengenai Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), dimana hasil diskusi masing-masing kelompok nantinya harus dipresentasikan. Kebetulan aku masuk kedalam kelompok 3, yang diketuai oleh M. Thole Farakhi peserta nomor urut 11 dari FISIP UNSOED. Dan setelah itu, kegiatan akhir di hari ke-2 adalah gladi resik terkait catwalk yang akan dilakukan oleh seluruh para peserta nantinya pada saat grand final.

Selanjutnya, dihari jumat tanggal 18 september seluruh peserta diharuskan untuk berkumpul di Hotel Nirwana Resort Baturraden untuk melaksanakan kegiatan karantina. Sekitar jam 9 pagi seluruh peserta telah berkumpul di tempat dan acara pun dimulai dengan ramah tamah antara pihak panitia dan peserta, diantara kegiatan yang dilakukan adalah pemilihan ketua bagi kakang dan mbekayu yang dipilih secara voting suara terbanyak dari seluruh peserta. Dari 5 calon kakang dan 5 calon mbekayu terpilihklah Muhammad syah peserta dengan nomor urut 25 dan retno fitriyana dengan nomor urut 12 sebagai ketua Kakang dan Mbekayu Banyumas tahun 2015. Ada juga sebuah kegiatan dimana para peserta yang tertarik untuk menjadi Kakang Mbekayu Persahabatan diharuskan untuk mempromosikan dirinya didepan semua finalis agar terpilih sebagai juara pada saat grand final nantinya, karena untuk kategori juara persahabatan pemenang ditentukan oleh voting suara terbanyak oleh semua peserta terhadap teman mereka yang menurutnya paling akrab, mudah bergaul,solid, loyal, dan pastinya bersahabat. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan Tes Wawancara. Seperti biasa bahwasanya peserta dengan nomor urut awal diharuskan untuk memasuki ruangan terlebih dahulu untuk menjalani serangkaian tes wawancara. Kebetulan, karena aku menjadi peserta Kakang dengan nomor undi 59 aku mendapatkan giliran untuk mengikuti tes wawancara setelah shalat jumat sekitar jam 1 siang, sehingga aku bisa memanfaatkan waktu untuk belajar dan bertanya kepada peserta lain yang sebelumnya telah rampung mengikuti tes wawancara. Seperti pada tes tertulis, pada tes wawancara ini pula terbagi menjadi 5 bagian tes diantaranya pengetahuan umum, psikotes, kebudayaan, pariwisata, dan bahasa inggris. Setelah kegiatan selesai dilaksanakan, para peserta diharuskan untuk menuju kamar mereka masing-masing yang telah dipersiapkan oleh pihak panitia. Untuk sistem pembagian kamar ini  berdasarkan nomor urut peserta dan setiap kamar terdiri dari 4 orang penghuni. Untuk aku pribadi mendapatkan kamar nomor 128 bersama Fadel (61), Kenken (63), dan Galih (65). Pada malam harinya diadakanlah kegiatan malam pentas seni. Pada kegiatan ini, para peserta yang berminat untuk menjadi juara berbakat seni diharuskan untuk menampilkan talenta yang dimilikinya didepan publik. Sekitar 20 peserta berlomba untuk menampilkan yang terbaik diantaranya ada yang menampilkan tari, pencak silat, bernyanyi, dalang wayang, sampai bermain biola. Setelah acara pentas seni selesai digelar sampai dengan jam 12 malam, kami pun para peserta menuju ke Kamar Hotel yang telah disediakan oleh panitia untuk beristirahat.

Rangkaian kegiatan untuk hari Sabtu, 19 September adalah sebagai berikut, Pada pagi harinya sekitar pukul 04.30 WIB kami berkumpul di Lapangan Basket Hotel Nirwana baturraden, tanpa disangka-sangka banyak diantara kami para peserta yang terlambat hadir tepat pada waktunya sesuai dengan kesepakatan pada waktu malam hari bersama panitia, sehingga dari pihak panitia pun memberikan sanksi kepada kami semuanya, sanksi diberikan tidak hanya kepada peserta yang melanggar aturan, tetapi juga diberikan kepada mereka yang berkumpul di Lapangan Basket tepat waktu. Akhirnya, agenda pada pagi hari yang seharusnya adalah olahraga pagi pun berubah menjadi nasehat pagi yang diberikan oleh para panitia kepada semua finalis Kakang Mbekayu Banyumas 2015. Selain itu, kami harus menjalani hukuman berupa jumping jack 4*8 hitungan 4 penjuru mata angin. Setelah matahari terbit dari ufuk timur, kegiatan dilanjutkan dengan Presentasi hasil diskusi terhadap tugas yang diberikan oleh Panitia pada waktu hari kamis lalu mengenai seluk beluk hubungan sektor pariwisata dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Beberapa peserta yang mewakili masing-masing kelompoknya mempresentasikan hasil diskusi dalam bahasa inggris. Dan setelah acara presentasi selesai, panitia berunding untuk menentukan siapakah pemenang dari sesi kegiatan kali ini. Dan alhasil kelompok 2 berhasil mendapatkan skor tertinggi dan ditetapkan sebagai pemenang sesi forum diskusi. Kegiatan dilanjutkan dengan Games, dimana seluruh kelompok yang kalah dalam sesi diskusi diharuskan untuk membuat sebuah rangkaian sepanjang mungkin dengan memanfaatkan peralatan yang dimiliki atau dibawa dan ketentuan lain adalah rangkaian tersebut harus tersambung tidak boleh sampai terputus, kemudian games lainnya adalah seputar penyampaian sebuah kalimat antar finalis dalam satu kelompok, hal ini sangatlah berguna untuk menguji seberapa jauh tingkat pendengaran para finalis. Setelah sesi games selesai, kegiatan dilanjutkan dengan Check-Out dari Hotel Nirwana Resort menuju ke Pendopo Si Panji untuk gladi resik acara grand final besok, seperti biasa gladi resik yang kami lakukan yaitu berlatih cara berjalan/ catwalk yang baik dan benar diatas panggung. Dan sekitar jam 4 sore, kegiatan ini berakhir dan semua finalis kembali ke tempat tinggal nya masing-masing untuk mempersiapkan acara grand final esok harinya.

Dan hari minggu, 20 september adalah hari yang pastinya paling ditunggu- tunggu oleh semua finalis, karena pada hari ini akan dinobatkan siapakah yang layak menyandang gelar juara Kakang Mbekayu Duta Wisata Banyumas 2015. Kegiatan pada hari ini dipusatkan di Hotel Aston Imperium Purwokerto yang dimulai pada jam 3 sore hari. Khusus untuk para peserta diharuskan sudah berkumpul di lokasi pada jam 2 siang lantaran akan dilaksanakan gladi resik terlebih dahulu. Setelah menyelesaikan masalah tata rias, aku langsung bergegas menuju Aston bersama keponakanku menggunakan sepeda motor. Tak lupa aku membawa supporter yang berasal dari keluargaku. Mereka rela berkorban demi menyemangatiku pada saat penampilan di grand final. Dan setelah semuanya tersiapkan baik dari penataan panggung, kelengkapan panitia acara, kesiapan para peserta, dan kehadiran para tamu undangan, sekitar pukul 16.00 WIB acara pun dimulai. Acara diawali dengan pembukaan berupa sambutan- sambutan dari pejabat terkait. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan modelling dari Sonya Club, lalu ada pula penampilan grup band terkenal yang berasal dari Purwokerto, hingga acara utama yaitu penampilan seluruh peserta Kakang Mbekayu Banyumas yang memperagakan catwalk ala adat jawa banyumasan diatas panggung dengan diiringi oleh musik instumental. Setelah itu acara dilanjutkan dengan pengumuman para finalis yang masuk ke 10 besar dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Walaupun merasa sedikit kecewa lantaran namaku tidak masuk dalam daftar 10 besar namun aku tetap bahagia lantaran banyak pengalaman dan teman baru yang aku dapatkan berkat kegiatan ini. Acara dilanjutkan dengan pengumuman 5 besar dan seperti biasa dilanjutkan dengan sesi tanya jawab untuk menentukan siapakah yang pantas menjadi pemenang Kakang Mbekayu Banyumas tahun ini. Acara berakhir sekitar pukul 23.00 dengan kemenangan kategori kakang diraih oleh peserta nomor urut 11 atas nama M. Thole Farakhi, mahasiswa Fisip Unsoed dan kategori mbekayu diraih oleh nomor urut 12 atas nama Retno Fitriyana mahasiswi Fisip Unsoed.

Begitu banyak cerita yang mengesankan bagiku, namun tidak bisa aku curahkan secara mendetail melalui tulisan ini. Namun setidaknya, melalui tulisan yang singkat ini, aku bisa berbagi pengalaman dengan para pembaca yang budiman. Mudah2an tulisan yang aku buat ini bisa bermanfaat dan akhir kata aku ingin menyampaikan sebuah wisdom bahwa tidak ada sesuatu yang tidak mungkin, apabila kita bersugesti positif dan tetap teguh melakukan sesuatu hal yang tidak mungkin tersebut. Sehingga pada akhirnya nanti, sesuatu yang tidak mungkin akan menjadi mungkin.