Melalui
tulisan ini aku ingin menceritakan sebuah pengalaman yang bisa dibilang
sangatlah mengesankan bagiku. Pengalaman tersebut ialah ketika aku mengikuti
pemilihan Kakang Mbekayu Duta Wisata Banyumas pada tanggal 16 s.d 20 September
2015. Berbagai rutinitas kegiatan telah aku lalui mulai dari tehcnical meeting,
pemotretan, tes tertulis, wawancara, beauty class, public speaking, pentas
seni, sampai pada acara puncak yaitu
grand final. Walaupun aku belum berhasil mendapatkan gelar juara sebagai
kakang banyumas , namun setidaknya banyak pengalaman berharga yang aku raih
berkat aku mengikuti acara ini. Sekedar info untuk keseluruhan pendaftar Kakang
Mbekayu tahun ini berjumlah 149 orang, namun pada saat grand final hanya 119
peserta yang tampil yang terdiri dari 45 peserta putra dan 74 peserta putri.
Hal ini dikarenakan banyak peserta yang mengundurkan diri tanpa alasan dan
sebab yang jelas.
Rangkaian
kegiatan dimulai pada hari rabu tanggal 16 september dimana seluruh peserta
yang telah mendaftar diwajibkan untuk berkumpul mengikuti kegiatan technical
meeting di Andang Pangrenan Purwokerto. Pada tahapan awal ini seluruh peserta
diminta untuk mengisi daftar absensi sebagai bukti bahwa peserta mengkonfirmasi
pendaftaran yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah itu, kegiatan selanjutnya
para peserta diharuskan untuk menuju lantai atas karena akan dilakukan
pengukuran tinggi badan dan berat badan.
Setelah semuanya selesai dan seluruh peserta telah hadir, barulah acara
technical meeting digelar. Kegiatan technical meeting ini berisi penjelasan
dari pihak panitia Kakang Mbekayu terkait rangkaian acara yang akan
dilaksanakan pada keesokan harinya sampai nantinya acara puncak yaitu grand final. Pada sore
harinya setelah kegiatan technical meeting selesai dilaksanakan adalah gradi
resik untuk acara grand final yaitu catwalk diatas panggung yang menggunakan
khasanah adat jawa banyumasan.
Kegiatan
dihari kedua tepatnya hari kamis 17 september adalah tes tertulis, pemotretan,
beauty class, dan public speaking yang dilaksanakan di Pendopo Si Panji
Purwokerto. Di pagi harinya setelah semua peserta hadir ditempat, panitia
memberikan pengarahan dan setelah itu langsung dilanjutkan dengan kegiatan
pemotretan. Tepat sekitar jam 10 dilaksanakanlah tes tertulis yang terdiri dari
beberapa jenis soal diantaranya meliputi pengetahuan umum, psikotes,
kebudayaan, pariwisata, dan bahasa inggris. Waktu mengerjakan soal pada tes
tertulis ini adalah 90 menit. Setelah kegiatan tes tertulis usai pada sore
harinya dilaksanakan kegiatan beauty class yang dipandu langsung oleh chairman
dari Ranne Cosmetic cabang Purwokerto. Sekitar jam 4 sore kegiatan dilanjutkan
dengan pengarahan terkait cara dan metode yang efektif dalam ber-public
speaking, karena peserta yang lolos ke 10 besar pada grand final nanti
diharuskan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pihak dewan juri. Setelah
itu, panitia tak lupa memberikan tugas kepada para finalis berupa forum diskusi
kelompok mengenai Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), dimana hasil diskusi
masing-masing kelompok nantinya harus dipresentasikan. Kebetulan aku masuk
kedalam kelompok 3, yang diketuai oleh M. Thole Farakhi peserta nomor urut 11
dari FISIP UNSOED. Dan setelah itu, kegiatan akhir di hari ke-2 adalah gladi
resik terkait catwalk yang akan dilakukan oleh seluruh para peserta nantinya
pada saat grand final.
Selanjutnya,
dihari jumat tanggal 18 september seluruh peserta diharuskan untuk berkumpul di
Hotel Nirwana Resort Baturraden untuk melaksanakan kegiatan karantina. Sekitar
jam 9 pagi seluruh peserta telah berkumpul di tempat dan acara pun dimulai
dengan ramah tamah antara pihak panitia dan peserta, diantara kegiatan yang
dilakukan adalah pemilihan ketua bagi kakang dan mbekayu yang dipilih secara
voting suara terbanyak dari seluruh peserta. Dari 5 calon kakang dan 5 calon
mbekayu terpilihklah Muhammad syah peserta dengan nomor urut 25 dan retno
fitriyana dengan nomor urut 12 sebagai ketua Kakang dan Mbekayu Banyumas tahun
2015. Ada juga sebuah kegiatan dimana para peserta yang tertarik untuk menjadi
Kakang Mbekayu Persahabatan diharuskan untuk mempromosikan dirinya didepan
semua finalis agar terpilih sebagai juara pada saat grand final nantinya,
karena untuk kategori juara persahabatan pemenang ditentukan oleh voting suara
terbanyak oleh semua peserta terhadap teman mereka yang menurutnya paling
akrab, mudah bergaul,solid, loyal, dan pastinya bersahabat. Setelah itu
kegiatan dilanjutkan dengan Tes Wawancara. Seperti biasa bahwasanya peserta
dengan nomor urut awal diharuskan untuk memasuki ruangan terlebih dahulu untuk
menjalani serangkaian tes wawancara. Kebetulan, karena aku menjadi peserta
Kakang dengan nomor undi 59 aku mendapatkan giliran untuk mengikuti tes
wawancara setelah shalat jumat sekitar jam 1 siang, sehingga aku bisa
memanfaatkan waktu untuk belajar dan bertanya kepada peserta lain yang
sebelumnya telah rampung mengikuti tes wawancara. Seperti pada tes tertulis,
pada tes wawancara ini pula terbagi menjadi 5 bagian tes diantaranya
pengetahuan umum, psikotes, kebudayaan, pariwisata, dan bahasa inggris. Setelah
kegiatan selesai dilaksanakan, para peserta diharuskan untuk menuju kamar
mereka masing-masing yang telah dipersiapkan oleh pihak panitia. Untuk sistem
pembagian kamar ini berdasarkan nomor urut
peserta dan setiap kamar terdiri dari 4 orang penghuni. Untuk aku pribadi
mendapatkan kamar nomor 128 bersama Fadel (61), Kenken (63), dan Galih (65).
Pada malam harinya diadakanlah kegiatan malam pentas seni. Pada kegiatan ini,
para peserta yang berminat untuk menjadi juara berbakat seni diharuskan untuk
menampilkan talenta yang dimilikinya didepan publik. Sekitar 20 peserta
berlomba untuk menampilkan yang terbaik diantaranya ada yang menampilkan tari,
pencak silat, bernyanyi, dalang wayang, sampai bermain biola. Setelah acara
pentas seni selesai digelar sampai dengan jam 12 malam, kami pun para peserta
menuju ke Kamar Hotel yang telah disediakan oleh panitia untuk beristirahat.
Rangkaian
kegiatan untuk hari Sabtu, 19 September adalah sebagai berikut, Pada pagi
harinya sekitar pukul 04.30 WIB kami berkumpul di Lapangan Basket Hotel Nirwana
baturraden, tanpa disangka-sangka banyak diantara kami para peserta yang
terlambat hadir tepat pada waktunya sesuai dengan kesepakatan pada waktu malam
hari bersama panitia, sehingga dari pihak panitia pun memberikan sanksi kepada
kami semuanya, sanksi diberikan tidak hanya kepada peserta yang melanggar
aturan, tetapi juga diberikan kepada mereka yang berkumpul di Lapangan Basket
tepat waktu. Akhirnya, agenda pada pagi hari yang seharusnya adalah olahraga pagi
pun berubah menjadi nasehat pagi yang diberikan oleh para panitia kepada semua
finalis Kakang Mbekayu Banyumas 2015. Selain itu, kami harus menjalani hukuman
berupa jumping jack 4*8 hitungan 4 penjuru mata angin. Setelah matahari terbit
dari ufuk timur, kegiatan dilanjutkan dengan Presentasi hasil diskusi terhadap
tugas yang diberikan oleh Panitia pada waktu hari kamis lalu mengenai seluk
beluk hubungan sektor pariwisata dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Beberapa peserta yang mewakili masing-masing kelompoknya mempresentasikan hasil
diskusi dalam bahasa inggris. Dan setelah acara presentasi selesai, panitia
berunding untuk menentukan siapakah pemenang dari sesi kegiatan kali ini. Dan
alhasil kelompok 2 berhasil mendapatkan skor tertinggi dan ditetapkan sebagai
pemenang sesi forum diskusi. Kegiatan dilanjutkan dengan Games, dimana seluruh
kelompok yang kalah dalam sesi diskusi diharuskan untuk membuat sebuah
rangkaian sepanjang mungkin dengan memanfaatkan peralatan yang dimiliki atau
dibawa dan ketentuan lain adalah rangkaian tersebut harus tersambung tidak
boleh sampai terputus, kemudian games lainnya adalah seputar penyampaian sebuah
kalimat antar finalis dalam satu kelompok, hal ini sangatlah berguna untuk
menguji seberapa jauh tingkat pendengaran para finalis. Setelah sesi games
selesai, kegiatan dilanjutkan dengan Check-Out dari Hotel Nirwana Resort menuju
ke Pendopo Si Panji untuk gladi resik acara grand final besok, seperti biasa
gladi resik yang kami lakukan yaitu berlatih cara berjalan/ catwalk yang baik
dan benar diatas panggung. Dan sekitar jam 4 sore, kegiatan ini berakhir dan
semua finalis kembali ke tempat tinggal nya masing-masing untuk mempersiapkan
acara grand final esok harinya.
Dan hari
minggu, 20 september adalah hari yang pastinya paling ditunggu- tunggu oleh
semua finalis, karena pada hari ini akan dinobatkan siapakah yang layak
menyandang gelar juara Kakang Mbekayu Duta Wisata Banyumas 2015. Kegiatan pada
hari ini dipusatkan di Hotel Aston Imperium Purwokerto yang dimulai pada jam 3
sore hari. Khusus untuk para peserta diharuskan sudah berkumpul di lokasi pada
jam 2 siang lantaran akan dilaksanakan gladi resik terlebih dahulu. Setelah
menyelesaikan masalah tata rias, aku langsung bergegas menuju Aston bersama
keponakanku menggunakan sepeda motor. Tak lupa aku membawa supporter yang
berasal dari keluargaku. Mereka rela berkorban demi menyemangatiku pada saat
penampilan di grand final. Dan setelah semuanya tersiapkan baik dari penataan
panggung, kelengkapan panitia acara, kesiapan para peserta, dan kehadiran para
tamu undangan, sekitar pukul 16.00 WIB acara pun dimulai. Acara diawali dengan
pembukaan berupa sambutan- sambutan dari pejabat terkait. Kemudian dilanjutkan
dengan penampilan modelling dari Sonya Club, lalu ada pula penampilan grup band
terkenal yang berasal dari Purwokerto, hingga acara utama yaitu penampilan
seluruh peserta Kakang Mbekayu Banyumas yang memperagakan catwalk ala adat jawa
banyumasan diatas panggung dengan diiringi oleh musik instumental. Setelah itu
acara dilanjutkan dengan pengumuman para finalis yang masuk ke 10 besar dan
dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Walaupun merasa sedikit kecewa lantaran
namaku tidak masuk dalam daftar 10 besar namun aku tetap bahagia lantaran
banyak pengalaman dan teman baru yang aku dapatkan berkat kegiatan ini. Acara
dilanjutkan dengan pengumuman 5 besar dan seperti biasa dilanjutkan dengan sesi
tanya jawab untuk menentukan siapakah yang pantas menjadi pemenang Kakang
Mbekayu Banyumas tahun ini. Acara berakhir sekitar pukul 23.00 dengan
kemenangan kategori kakang diraih oleh peserta nomor urut 11 atas nama M. Thole
Farakhi, mahasiswa Fisip Unsoed dan kategori mbekayu diraih oleh nomor urut 12
atas nama Retno Fitriyana mahasiswi Fisip Unsoed.
Begitu
banyak cerita yang mengesankan bagiku, namun tidak bisa aku curahkan secara
mendetail melalui tulisan ini. Namun setidaknya, melalui tulisan yang singkat
ini, aku bisa berbagi pengalaman dengan para pembaca yang budiman. Mudah2an
tulisan yang aku buat ini bisa bermanfaat dan akhir kata aku ingin menyampaikan
sebuah wisdom bahwa tidak ada sesuatu yang tidak mungkin, apabila kita
bersugesti positif dan tetap teguh melakukan sesuatu hal yang tidak mungkin
tersebut. Sehingga pada akhirnya nanti, sesuatu yang tidak mungkin akan menjadi
mungkin.